". . .Selamat Datang di Portal Blog kami, silahkan menikmati untuk sekedar mampir atau membaca tulisan sederhana ini. . ."

Laman

Saturday 14 April 2012

MENYIAPKAN MOMENTUM PERGERAKAN (Era Baru Gerakan Mahasiswa)

sebuah ekspansi pemikiran dan kebudayaan dalam gerakan mahasiswa :
Jika anda ingin tahu masa depan suatu bangsa, maka lihat saja kondisi pemudanya saat ini seperti apa”



Hal diatas merupakan sebuah inspirasi bagi sebuah gerkan mahasiswa untuk menunjukkan eksistensinya. Permasalahan muncul setelah tumbangnya rezim Suharto pada tahun 1998 yaitu
1. Idealisme mahasiswa ada saat ini sudah mulai memudar
2. Kondisi kepemimpinan  yang senantiasa berubah
3. Kondisi sosial politik dan perekonomian bangsa
4. Penyebaran ideologi baru
Dari permasalahan diatas mahasiswa dituntut untuk mampu mencari format atau alternatif gerakan baru yang kemudian di jadikan kiblat bagi para mahasiswa itu sendiri. Dengan begitu kita akan menyiapkan momentum pergerakan mahasiswa yang ideal dengan kondisi saat ini. Bukan hal yang tidak mungkin kita akan tetap menjadi barisan kaum terpelajar yang menorehkan tinta emas kebanggaan bagi bangsa dan masyarakat.
Pada era reformasi bahkan sebelum Indonesia merdeka, ada berbagai bentuk gerakan yang dilakukan mahasiswa, yaitu
Gerakan aksi massa
Bentuk gerekan ini bersifat massive, yakni melibatkan orang banyak, seperti : demonstrasi mahasiswa pada 21 Mei 1998, aksi angkatan 1966, dll.  Pada bentuk gerakan in ada beberapa prasyarat yag harus dipenuhi, antara lain : setiap personal mempunyai kepentingan yasng relatif sama, bersifat gerakan moral, dan terkait degan kepentingan masyarakat. Disamping itu, gerakan aksi massa harus dilakukan secara terkoordinir. Jika ini tidak dilakukan maka besar kemungkinan misi gerakan akan ditunggangi oleh pihak ketiga, yang ‘menangguk untung di air keruh’ untuk kepentingan pribadi atau segelintir orang.
Gerakan intelektual
Bentuk gerakan ini bisa bersifat personal atau kolektif. Esensi gerakan ini adalah melakukan pembudayaan melalui wacana dan dipandang lebih arif. Bentuk gerakan seperti lebih pas dilakukan oleh para cendikiawan, akomodasi dan paramahasiswa guna menuju proses menjadi seorang cendikiawan sejati.
Dalam gerakan mahasiswa harus ada substansi intelektual. Substansi intelektual ini tercermin dalam karakter gerakan yang selalu mengedepankan rasio pemikir bukan rasio preman dalam melakukan suatu tindakan, selain itu dalam menyikapi suatu wacana selalu menggunakan pertimbangan ilmu yang jelas dan bertujuan untuk memberikan solusi bagi bangsa ini bukan untuk sekedar menjadi sarana mencapai kekuasaan. Pada dasarnya gerakan mahasiswa adalah gerakan intelektual, gerakan moral, gerakan sosial, gerakan politik, dan gerakan massa.
“Kita semua hanya sedang menunggu sebuah memontum untuk bagaimana mereduksi sebuah gagasan kolektif dan bergerak untuk satu tujuan yang didasari oleh intelektualitas serta kesadaran moral.”

Gerakan mahasiswa juga terlahir dan berangkat dari tataran idealisme yang visioner bukan reaksioner serta memiliki kekhasan tersendiri berupa perangkat-perangkat dengan ciri dan format yang berbeda. Oleh karena itu dengan melihat sejarah, kondisi Negara saat ini dan substansi dari gerakan mahasiswa, maka ada sebuah pewacanaan sebuah gerakan yang cocok untuk diterpkan pada saat ini dinamakan Gerakan Intelektual.
Gerakan intelektual, yaitu gerakan yang didasarkan atas pertimbangan intelektual dan digerakkan oleh “kaum intelektual”. Selain itu gerakan ini juga merupakan proses membangun kesadaran, membentuk paradigma dan menggerakkan secara massif dan organik Format gerakan baru inilah yang sekarang sedang menjadi trend mahasiswa saat ini. Gerakan intelektual ini dianggap lebih elit dan lebih cocok dengan kapasitas seorang mahasiswa dibandingkan dengan gerakan massa. Hal ini dibuktikan dengan beberapa elemen gerakan mahasiswa yang lebih sering mengedepankan dialog dan wacana kertas dibandingkan dengan turun ke jalan.
Mungkin gerakan intelektual sering diartikan sebagai gerakan pewacanaan namun kita harus melihat lebih terhadap gerakan ini, ketika gerakan ini didasarkan oleh sebuah intelektual maka akan ada sebuah cara yang tepat bagi mahasiswa untuk bergerak, entah itu dengan cara turun ke jalan maupun dengan cara gerakan pewacanaan. Melihat sejarahnya kaum intelektual telah menorehkan sejarah panjang kebermaknaan eksistensi diri dan kemampuan keilmuannya demi menuntun ke arah pencapaian situasi dan kondisi yang lebih baik bagi masyarakat. Peradaban dunia mencatat, kaum intelektual berperan besar dalam setiap peristiwa runtuhnya sebuah rezim atau tirani.
Kategori intelektual atau bukan dengan mudah dapat dilihat pada peran dan kesadarannya untuk menyampaikan sebuah kebenaran. Gerakan Intelektual adalah gerakan yang meletakkan keimanan sebagai ruh atas penjelajahan nalar akal. Gerakan Intelektual merupakan gerakan yang mengembalikan secara tulus dialektika wacana pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal. Gerakan Intelektual adalah gerakan yang mempertemukan nalar akal dan nalar wahyu pada usaha perjuangan perlawanan, pembebasan, pencerahan, dan pemberdayaan manusia secara organik. Untuk itu tugas seorang intelektual adalah ikut menciptakan sejarah dengan membangun gerakan pemikiran dan kesadaran kritis untuk memberi makna kesadaran kita sendiri.

No comments:

Post a Comment