Sedikit
refleksi dunia perpolitikan . . . .
Setiap hari kita disajikan oleh
berita-berita politik yang terkadang membuat masyarakat semakin jenuh dan tidak
percaya diri dengan bangsanya sendiri. Kehilangan identitas bangsa, itu kata yang
tepat bagi masyarakat Indonesia. Pemikiran dan kemauan rakyat sebenarnya
sederhana, mereka membutuhkan lapangan pekerjaan dan terpenuhinya kebutuhan
hidup dengan pendapatan yang diperolehnya. Kata pak Habibie “Jam Kerja” yang
dibutuhkan masyarakat untuk maju dan sejahtera.
Selama ini kita biasa mendengar istilah Politik
Bebas Aktif untuk para politisi yang berkecimpung di panggung perpolitikan. Berbagai
cara dilakukan untuk memperoleh tujan dan kepentingan, istilahnya yang penting “Aktif”
begitu. Kita tidak bisa menyalahkan kenapa sekarang banyak politisi dan
negarawan yang korupsi. Mereka ribut-ribut hanya demi posisi jabatan dan “membela
kepentingan rakyat”. Namanya juga Politik Bebas aktif, artinya kita aktif dalam
berpolitik dengan kebebasan. Itu mungkin sedikit persepsi yang termaktub dalam
politik bebas aktif. Jika di ruang persidangan anggota dewan pasti kata-kata
seperti ini serta maknanya jadi persoalan di dalam pertauran atau
undang-undang. Tetapi bagi kita rakyat yang nota bene hanya mengurusi kebutuhan
keluarga dan kewajiban sebagai warga negara yang baik tidak akan mempersoalkan
hal seperti itu. Kita hanya bisa menyaksikan bagaimana mereka yang telah kita
pilih memperjuangkan hak masyarakat khalayak.
Kata-kata politik bebas atraktif lebih tepat mungkin untuk menggambarkan dunia
politik sekarang. Dimana ketika masyarakat melihat pemimpinnya bagus maka kita
dengan bangga memuji-muji mereka namun ketika penampilan mereka buruk dalam
memimpin kita bersama melemparinya dengan batu dan sama-sama berdemo menuntut
untuk segera dilengserkan. Politik bebas atraktif bukan kata-kata elit seperti kita
dengar dalam dunia perpolitikan dan tidak ada juga dalam kamus besar dunia politik. Namun
inilah istilah yang terlontar dari rakyat biasa seperti saya. Melihat politisi
berAtraksi di panggung “Politik” untuk memperoleh tujuan mereka masing-masing.
Kalau ibarat kita lihat seperti sirkus, jika sirkus tersebut menampilkan
sesuatu yang tidak menarik pastilah tidak ada penonton yang akan melihat dan
tertarik, secara otomaits ruangan sirkus itu akan kosong. Begitulah ibarat dengan
negara ini. Para politisi berAtraksi, penonton yang melihat juga sudah jenuh
dengan penampilan yang tidak menarik maka tinggal tunggu saja negara ini di
tinggalkan oleh orang-orang yang benar-benar cinta dengan negara ini.
Politik bebas atraktif, bagaimana
politisi menampilkan sajian atraksi dan kontribusi yang akan membuat kita
terpesona dan bangga akan penampilan mereka di pentas panggung “Politik”. Bukan
hanya bangga bahkan akan di nanti-nanti saat mereka memimpin lagi dengan
membawa segenap kepentingan masyarakat indonesia menuju perubahan dan arah yang
lebih baik lagi. Semoga kita akan menyaksikan penampilan-penampilan yang
bermutu dari para politisi negarawan kita. Selamat berkarya !!!
No comments:
Post a Comment